Cerpen Singkat Sehari Hari
Jadi pada suatu hari ada 3 orang anak remaja yang selalu bersama tanpa mengenal waktu.
(ga kebayang kalo barengan tanpa kenal waktu, bayangin tanpa kenal waktu bro. makan bareng,tidur bareng, sampe smedi diwc bareng).
Nama mereka adalah Budi,Tino dan Minah.
pada suatu ketika mereka janjian bertemu karena ingin jalan jalan kedufan, Budi memiliki kebiasaan datang terlambat.
Tino: Budi lama ya
Minah: iya kebiasaan bgt, tadi pagi udah ku smsin sama telfon tapi sama aja telat juga
Toni: Sabar ya :)
*rangkul Minah
Minah: mmk Toni maaf
Toni: knp Min?
Minah: tangannya, bau sampah huekkk Dx
*muntah muntah kaya abis nelen anakonda
Budi: maaf ya telat hehehe
*sambil shuffle dance
Minah!!!!
*tunjuk tunjuk minah
Toni: bukan salah saya bukan salah saya
*ikutan shuffle dance
Minah: buudiiii ~ ~ ~
Budi: jangan dekat dekat!!!!
*deketin minah
Minah: Budiiiiii
*pegang bahu Budi
KAMU LAMA BGT!!! TELFON GA PERNAH!!! SMS GA PERNAH!!!
*tiba tiba hujan turun, budi menunjukan ekspresi sedih,Toni lagi duduk manis bareng sikomo
Budi: AKU GA PUNYA PULSA!!!
*tiba tiba hujan berhenti, suasana menjadi hening, hanya terdengar suara jepretan kamera Toni yang lg bernarsis ria bareng sikomo
Minah: jadi gitu?slama ini atm ku yang aku kasih buat apa?kenapa buat beli pulsa sama aku aja ga bisa?!!
Toni: sebe.....
Minah dan Budi: diam!!!!!!
Budi: Sebenarny...
Toni: Di....
#geplak
*tau suara apa ini?
Toni: kenapa kamu tega sekali?
*menangis
???: sebenarnya aku dan budi
Minah: mmm
*terdiam sribu bahasa
Budi: sebenarnya kami sudah lama bersama
???: iya
perkenalkan nama saya.......
Toni: hiks aku ga nyangka
*nangis sambil gigit anak pohon
Budi: aku dan............ Komo sudah lama bersama
*gandeng tangan Toni
Toni: Budi.... kenapa?
*sambil menangis
Budi: itu semua karena cinta
*sambil tersenyum manis
Toni: bukan itu hiks
*menatap dengan mata sendu
Budi: lalu kenapa?
Toni: kenapa kamu lebih memilih komo?!! aku suka kamu!!!!
*jleb. Budi diam bagaikan mati menelan 1000 linggis
tanpa disadari hari sudah menjelang malam. Minah dan Komo sudah sangat puas jalan jalan berdua, sedangkang Toni hanya menatap Budi yang membatu sejak siang tadi.
SEKIAN