Posted by : Duniaku Duniamu Dunia Kita Semua
Wednesday, June 20, 2012
Daruma adalah sebutan untuk boneka dan juga mainan asli Jepang yang berbentuk sedikit bulat seperti bola namun memiliki muka, bagian dalamnya kosong. Model yang digunakan untuk boneka daruma adalah Bodhidharma (seorang bhiksu legendaris beragama Buddha. Menurut mitologi Shaolin, Bodhidharma dianggap sebagai pendiri mazhab Chan atau Zen agama Buddha dan aliran seni bela diri Siau Liem Sie Quanfa atau yang lebih dikenal sebagai Shaolin Kung Fu / Shorinji Kempo (bahasa Jepang) di kuil Siau Liem / Shaolin Tiongkok.), pendiri dari Zen (salah satu aliran Buddha Mahayana).
Boneka ini merupakan boneka pembawa keberuntungan dan lambang dari harapan yang
belum tercapai. Daruma biasanya dijual dengan kedua belah mata yang belum
digambar, jadi masih berbentuk lingkaran putih. Sebaiknya mata daruma digambar sendiri, karena orang yang menginginkan harapan atau cita-citanya terkabul, mereka menggambarkan
salah satu sisi dari kedua matanya dengan kuas dan tinta. Bila harapan
orang tersebut tercapai,orang tersebut akan menggambarkan matanya yang satu lagi.
Daruma dibuat dengan teknik yang di Jepang disebut hariko (rangka kayu ditempel washi/kertas dengan corak khas Jepang). Teknik yang sama seperti saat membuat maneki neko (kucing pengundang "kalo dianime mirip karakter pokemon Nyasu")
atau juga untuk berbagai macam bentuk patung yang lainnya. Patung yang sudah jadi lalu dipola dan
ditempelkan dengan lapisan kertas hingga menjadi bentuk yang sesuai dengan keinginan.
Setelah lem yang digunakan kering, kertas yang melapisi patung dilepas dan akhirnya pola yang diinginkan pun terbentuk dengan baik. Biasanya boneka daruma dicat dengan menggunakan warna merah menyala, sesuai dengan warna pakaian yang dikenakan oleh
Bodhidharma. Selain itu, warna merah dianggap memiliki kekuatan untuk menolak
bala.
Sejarahnya, boneka daruma disebut okiagari koboshi.
Boneka okiagari-koboshi dasar yang bundar dan berat
sehingga boneka ini kembali bisa berdiri tegak dengan bantuan beratnya
sendiri setelah dimiringkan kearah manapun. Muka boneka
okiagari-koboshi juga digambar mirip dengan wajah Bodhidharma dikarenakan daruma yang
selalu bisa berdiri tegak, sama dengan kisah ketegaran Bodhidharma
yang bermeditasi selama 9 tahun lamanya menghadap tembok di vihara Shaolin.
Di Jepang ada beberapa permainan yang menggunakan daruma, misalnya adalah permainan daruma otoshi dan juga darumasan ga koronda. Daruma otoshi adalah permainan yang menggunakan satu buah palu kecil, satu buah boneka daruma kecil dan beberapa kayu berbentuk seperti perut boneka daruma yang nantinya akan ditumpuk dibawah boneka daruma. cara mainnya kita memukul kayu dibawah boneka daruma tersebut, jika kita bisa memukul kayu tersebut hingga keluar dari susunan dan boneka daruma tidak jatuh/keluar dari susunan maka kita mendapatkan poin.
Sedangkan permainan darumasan ga koronda merupakan permainan yang dimainkan sekelompok anak dengan seorang anak lainnya yang
berjaga (bentuknya kaya lagi mainan petak umpet). Pemain yang berada di lapangan hanya boleh bergerak ketika
yang berjaga mengucapkan kalimat "Daruma-san ga koronda" sambil
menutup muka menghadap tembok atau pohon agar tidak bisa melihat para
pemain lain yang sedang bergerak mendekatinya. Inti dari permainan ini
adalah perubahan irama serta cepat atau lambatnya dalam mengucapkan
kalimat ajaib Daruma-san ga koronda dan jika pemain bergerak pada saat kalimat ajaib dikatakan maka anak tersebut harus gantian jaga. Sekarang sudah banyak jenis atau cabang dari permainan darumasan ga koronda. Biasanya kan pada saat kalimat ajaib dikatakan merekatidak boleh bergerak, ada juga yang kalimat ajaibnya diganti seperti agar para pemain berpegangan tangan, berjoget atau juga hal hallainnya. Kalau diIndonesia mungkin mirip dengan permainan anak anak jaman dahulu yang namanya kalo gasalah "jadi patung".
berikut adalah foto foto dari boneka dan permainan daruma:
Semoga info ini berguna untuk semuanya ^^